Monday, January 23, 2012

Perang Dunia I

Perang Dunia I adalah perang besar yang terjadi yang berpusat di Eropa dari periode musim panas 1914 sampai dengan November 1918 antara pihak Triple Entente (Sekutu) dengan pihak Triple Alliance (Central Powers) yang melibatkan lebih dari 70 juta personil militer (60 juta dari Eropa). Korbannya mencapai 9 juta personil militer yang sebagian besar diakibatkan kemajuan besar dalam teknologi persenjataan. Ini adalah konflik yang paling banyak memakan korban jiwa no 2 dalam sejarah barat.

Triple Alliance adalah persekutuan militer antara Kekaisaran Jerman, Kekaisaran Austria-Hongaria dan Kerajaan Italia yang dimulai dari tahun 1882 hingga dimulainya Perang Dunia I. Setiap anggota menjanjikan dukungan apabila diserang oleh 2 negara Great Powers (Inggris, Perancis, Kekaisaran Rusia) atau untuk pihak Jerman dan Italia apabila mereka diserang oleh Perancis. Khusus untuk pihak Italia, mereka menyatakan tidak dalam posisi untuk memusuhi Inggris dan Irlandia. Setelah memperbaharui persekutuan militer pada Juni 1902, secara rahasia pihak Italia juga memaklumkan hal tersebut ke pihak Perancis.

Ketika Jerman dan Austria-Hongaria sudah kondisi perang pada Agustus 1914 dengan Triple Entente (Inggris, Perancis) dan Rusia, Italia menyatakan dukungannya pada Central Powers, tetapi tidak terjun dalam peperangan karena Triple Alliance adalah aliansi defensive, sedangkan pihak Central Powers dalam posisi offensive. Kemudian Italia terjun dalam peperangan di pihak Triple Entente menghadapi pihak Austria-Hongaria pada Mei 1915 dan Jerman pada Agustus 1916 dengan imbalan dijanjikan daerah oleh Inggris dan Perancis dalam Treaty of London yaitu daerah Austria-Hongaria yang berbahasa Italia dan daerah di Asia minor, Balkan dan Afrika.


Triple Alliance



Central Powers vs Sekutu

Great Powers : Kekaisaran Austria-Hongaria,Kerajaan Inggris, Republik Perancis, Kekaisaran Jerman, Kerajaan Italia, Kekaisaran Jepang, Kekaisaran Rusia dan Amerika Serikat.


Central Powers :


Kekaisaran Jerman , terjun dalam perang 1 Agustus 1914
Kekaisaran Austria-Hongaria, terjun dalam perang 28 Juli 1914
Kekaisaran Turki-Ottoman, terjun dalam perang 29 Oktober 1914
Kerajaan Bulgaria, terjun dalam perang 14 Oktober 1915.

Triple Entente adalah persekutuan militer yang terbentuk beranggotakan Inggris, Perancis dan Rusia setelah ditandanganinya Anglo-Russian Entente pada tahun 1907. Aliansi 3 negara ini juga diperkuat oleh sejumlah perjanjian dengan Portugis, Jepang, Amerika Serikat, Brazilia dan Spanyol, merupakan aliansi tandingan dari Triple Alliance.


(klik untuk memperbesar)


Latar Belakang Terjadinya Perang 1

Pada abad XIX, negara-negara besar Eropa menjalankan keseimbangan kekuatan di Eropa yang menghasilkan di tahun 1900 jaringan politik yang kompleks dan aliansi militer di benua tersebut. Hal ini diawali dengan terbentuknya Holy Alliance pada tahun 1815 beranggotakan Prusia, Rusia dan Austria. Kemudian di tahun 1873, kanselir Jerman : Bismarck merancang aliansi League of the Three Emperors yaitu persekutuan antara Austria-Hongaria, Rusia dan Jerman; tetapi gagal karena adanya perbedaan kepentingan antara Austria-Hongaria dan Rusia di daerah Balkan yang hanya menghasilkan persekutuan antara Austria-Hongaria dan Jerman yaitu Dual Alliance di tahun 1879. Persekutuan ini dibentuk untuk menghadapi pengaruh Rusia di Balkan seiring dengan melemahnya Turki-Ottoman. Tahun 1882, aliansi ini berkembang dengan keikutsertaan Italia yang kemudian dinamakan Triple Alliance.
Setelah tahun 1870, konflik di Eropa kebanyakan dicegah dengan persetujuan2 yang direncanakan secara hati-hati antara Kekaisaran Jerman dengan negara2 Eropa yang lain oleh kanselir Bismarck. Dia berusaha untuk menahan Rusia untuk berada di pihak Jerman guna menghindari front perang 2 arah dengan Perancis dan Rusia. Dengan naik tahtanya Wilhelm II sebagai kaisar Jerman, cara yang Bismarck gunakan perlahan-lahan buyar. Sebagai contoh : Kaisar Wilhelm II menolak untuk memperbaharui Reinsurance Treaty dengan Rusia pada tahun 1890. 2 tahun kemudian aliansi Perancis - Rusia terbentuk untuk menandingi Triple Alliance. Tahun 1904 Inggris mengadakan aliansi dengan Perancis (Entente Cordiale) dan di tahun 1907 Inggris menandatangani Anglo-Russian Convention yang menandai terbentuknya Triple Entente.
Industri dan ekonomi Jerman berkembang pesat setelah penyatuan dan terbentuknya kekaisaran Jerman pada tahun 1870. Dari pertengahan tahun 1890 pemerintahan Wilhelm II menggunakan hal ini untuk membangun angkatan laut (Kaiserliche Marine) yang dilaksanakan oleh Admiral Alfred Von Tirpitz untuk menandingi supremasi Inggris dalam kekuatan angkatan laut. Akibatnya kedua negara berlomba-lomba untuk membangun kapal perangnya. Dengan diluncurkannya HMS Dreadnought di tahun 1906, Inggris mengungguli Jerman. Perlombaan senjata antara Inggris dan Jerman juga menular ke seluruh Eropa di mana semua negara2 besar berlomba-lomba memproduksi persenjataan yang diperlukan dalam peperangan. Antara tahun 1908-1913 pembelanjaan militer negara2 Eropa meningkat 50%.


Sekilas foto tokoh2 yg disebut di Latar Belakang

Kanselir Kekaisaran Jerman periode 21 Maret 1870 - 20 Maret 1890 :

OTTO VON BISMARCK



Kaisar Jerman periode 15 Juni 1888 - 18 November 1918 :

WILHELM II


ALFRED VON TIRPITZ


Putra Mahkota Kekaisaran Austria-Hongaria :

FRANZ FERDINAND


GAVRILO PRINCIP



Kebingungan di antara negara Central Powers

Terjadi salah komunikasi di antara negara Central Powers. Jerman berjanji untuk mendukung invansi Austria-Hongaria ke Serbia, tetapi dukungan tersebut diartikan berbeda oleh kedua belah pihak. Sebelumnya rencana penempatan pasukan sudah diperbaharui pada awal 1914, tetapi tidak pernah dicoba dalam suatu latihan perang. Pimpinan Austria-Hongaria berpikir bahwa Jerman akan melindungi sisi utara mereka terhadap Rusia. Tetapi Jerman malah mengira bahwa Austria-Hongaria akan mengarahkan sebagian besar pasukan mereka untuk melawan Rusia, sementara Jerman menghadapi Perancis. Kesalah pahaman ini mengakibatkan Austria-Hongaria membagi pasukannya menjadi 2 yaitu menghadapi Rusia dan Serbia.
Pada 9 September 1914, SEPTEMBERPROGRAMM , Sebuah rencana yang menggambarkan strategi dan arah perang Jerman dan kondisi di mana Jerman berhadapan dengan pihak Sekutu dibuat oleh Kanselir Jerman : Theobald Von Bethmann-Hollweg. Tetapi strategi ini tidak pernah diterapkan.


Medan Pertempuran di Afrika

Beberapa pertempuran awal yang melibatkan pasukan kolonial Inggris, Perancis dan Jerman terjadi di Afrika. Pada 7 Agustus, Perancis dan Inggris menginvansi proktetorat Jerman di Togoland. Pada 10 Agustus, Pasukan Jerman yang bermarkas di Afrika Barat Daya (Namibia) menyerang Afrika Selatan. Pertempuran sporadis dan pertempuran sengit terus berlangsung selama berlangsungnya Perang Dunia I. Pasukan kolonial Jerman di Afrika Timur dibawah pimpinan Kolonel Paul Emil von Lettow-Vorbeck melancarkan perang gerilya selama Perang Dunia I dan menyerah 2 minggu setelah gencatan senjata diberlakukan di Eropa.


Medan Pertempuran di Serbia

Pasukan Serbia yang bertempur melawan pasukan Austria-Hongaria, yang dimulai sejak tanggal 12 Agustus, menguasai dan mengambil posisi defensive di sebelah selatan Sungai Drina dan Sava. Dalam waktu 2 minggu serangan pasukan Austria-Hongaria dapat dipukul mundur dengan kerusakan berat pada pihak pasukan Austria-Hongaria, yang merupakan kemenangan pertama pasukan Sekutu dalam perang dan membuyarkan harapan Austria-Hongaria untuk suatu kemenangan cepat di medan pertempuran ini. Akibatnya, Austria-Hongaria harus mempertahankan jumlah pasukan yang banyak di medan ini, yang melemahkan kekuatannya untuk melawan Rusia.


Pasukan Jerman di Belgia dan Perancis

Saat pecahnya Perang Dunia I, Pasukan Jerman (di barat, yang terdiri dari tujuh kesatuan tentara) melaksanakan versi yang sudah dimodifikasi dari Schlieffen Plan, yaitu suatu desain untuk serangan secara cepat melintasi Belgia yang netral sebelum berputar ke arah selatan untuk mengadakan pengepungan terhadap Pasukan Perancis di perbatasan Jerman. Rencana ini memerintahkan sayap kanan dari gerakan maju pasukan Jerman untuk berkumpul di Paris, yang pada permulaannya gerakan pasukan Jerman ini sangat sukses, terutama pada Perang "Battle of Frontiers" (14-24 Agustus). Di tanggal 12 September, Pasukan Perancis dengan bantuan dari Pasukan Inggris berhasil menghentikan laju pergerakan Pasukan Jerman di bagian timur kota Paris yang dikenal sebagai "First Battle of Marne (5-12 September). Hari terakhir dari perang ini menandai berakhirnya peperangan di barat.
Offensive Perancis ke Jerman dimulai tanggal 7 Agustus dalam perang "Battle of Mulhouse" dengan sukses yang terbatas.
Di timur, hanya ada satu kesatuan tentara yang menjaga Prusia Timur, dan ketika Rusia menyerang daerah ini, menyebabkan Jerman pengalihan kekuatan Jerman yang diperuntukan di Front Barat. Jerman berhasil mengalahkan Rusia pada beberapa pertempuran yang secara kolektif dikenal sebagai "First Battle of Tannenberg (17 Agustus - 2 September), tetapi pengalihan pasukan tersebut menhasilkan permasalahan yaitu kelambatan pergerakan pasukan yang tidak diprediksi sebelumnya oleh German General Staff. Central Powers tidak bisa memperoleh kemenangan secara cepat dan harus bertempur di dua Front. Pasukan Jerman harus bertempur sepanjang pergerakannya untuk memperoleh posisi defensive yang baik di dalam wilayah Perancis dan berhasil melumpuhkan lebih dari 230.000 tentara Perancis dan Inggris. Selain hal ini, problem komunikasi dan perintah yang tidak dilaksanakan menyebabkan Jerman untuk memperoleh kemenangan awal.


Asia dan Pasific

Selandia Baru menduduki Jerman-Samoa (Samoa Barat) pada tanggal 30 Agustus. Pada 11 September , Pasukan laut Australia mendarat di pulau Neu Pommern (New Britain), yang merupakan bagian dari German New Guinea. Jepang menduduki koloni Mikronesia milik Jerman, dan setelah "Siege of Tsing Tao" Jepang mengambil alih pelabuhan Qingdao di semenanjung Shandong. Dalam beberapa bulan , kekuatan Sekutu berhasil menduduki semua koloni Jerman di Pasific, kecuali perompak dan kekuatan yang masih bertahan di New Guinea.


SEPTEMBER PROGRAMM

Sebuah rencana perang yang dibuat oleh Mattias Erzberger pada tanggal 2 September yang kemudian diumumkan oleh Kanselir Jerman :Theobald von Bethmann-Hollweg pada tanggal 9 September 1914, 5 minggu setelah dimulainya perang. Rencana ini menggambarkan secara detail rencana perang Jerman dan kondisi dalam menghadapi pihak Sekutu.
Tanggal 4 September, Pihak Sekutu menandatangani dan mengumumkan "Pact of London" yang mana melarang diadakannya perdamaian terpisah dalam perang ini. Septemberprogramm dibuat untuk menghadapi pakta ini dimana pakta tersebut membuat Jerman harus berperang habis-habisan, di mana tidak ada kemungkinan untuk membuat negosiasi perdamaian.
Pada saat itu pihak Sekutu telah dipukul mundur di semua front, mengalami kekalahan Battle of Frontier pada Front Barat dan Battle Tannenberg di Front Timur. Pimpinan Jerman berharap pada sebuah kemenangan yang cepat, di mana hal tersebut ditunjukan pada permintaan wilayah dan ekonomi di Septemberprogramm. Tetapi pada saat diajukan Battle of Marne berakhir dengan draw, yang akhirnya Perancis dan Inggris menahan kemajuan Jerman di Marne dan memutar balik arah perang, mencegah Septemberprogramm.
Adapun Septemberprogramm meliputi :

1. Aneksasi Luxembourg.

2. Melumpuhkan pihak Perancis. Meminta ganti rugi perang sejumlah 10 Milyar Reichsmarks kepada Perancis, dengan pembayaran lebih lanjut untuk menutupi dana untuk para veteran perang dan untuk pembayaran semua pengeluaran nasional Jerman. Pendudukan atas beberapa wilayah di utara Perancis seperti Briey yang kaya akan bijih besi dan garis pantai dari Dunkirk sampai dengan Boulogne-sur-Mer. Perekonomian Perancis akan tergantung pada Jerman dan semua perdagangan antara Perancis dengan Inggris akan dihentikan. Perancis akan dilucuti senjatanya dengan menghancurkan Front Utaranya.

3. Mengubah Belanda dan Belgia menjadi negara satelit, jika tidak bisa maka Belgia akan dianeksasi. Daerah Belgia akan dianeksasikan ke Prusia dan Luxembourg. Jerman akan membuat pangkalan militer dan angkatan laut di Belgia, kalau memungkinkan juga di Belanda, dan mereka (Belgia dan Belanda) akan diperintah dibawah arahan Jerman. Penghapusan negara netral pada perbatasan Jerman.

4. Pembentukan asosiasi ekonomi Mitteleuropa yang didominasi Jerman, tetapi tampak semua negara anggota sejajar, yang beranggotakan negara2 buffer state yang dibentuk seperti Polandia yang diambil dari wilayah barat Rusia, di mana asosiasi ini akan berada di bawah kendali Jerman selamanya.

5. Kolonial Jerman akan diperluas. Yang diutamakan adalah pembentukan Koloni Jerman sepanjang Afrika Tengah dengan menduduki koloni milik Perancis dan Belgia. Untuk membuka peluang bernegosiasi dengan pihak Inggris di kemudian hari, tidak ada koloni Inggris yang direbut, tetapi hegemoni Inggris di dunia diakhiri.


Photo-photo Perang Dunia 1













2 comments: